Sebelum saya memutuskan untuk pindah kerja di Ads Ag. Semua orang di kantor lama saya ngga berhenti-berhentinya mewanti-wanti untuk mikir dua-tiga kali. Mereka bilang kerja di Ads Ag itu bakalan capek banget, ngga punya waktu main-main, ngga bisa bersosialisasi, lembur terus, and de ja and de ju and de bla.
Tapi pada akhirnya saya tutup kuping, nekat mengikuti kata hati. Kalau mau belajar, ya Ads Ag tempatnya.
Dan sekarang adalah bulan ke-10 saya kerja disini. 6 bulan pertama, kerja masih santai, semua bisa di-handle. Nyaris gak pernah lembur. Pernah sih 2 hari lembur sampe jam 4 pagi. Tapi ya waktu itu doang.
Sampai akhirnya.... saya dipercaya meng-handle suatu produk yang menjadi backbone salah satu client bank besar yang kantor saya pegang. Sempet ngga PD, self-esteem menurun, takut ngga bisa, takut ngga sanggup, takut mengecewakan. Tapi pekerjaan sudah didelegasikan, kepercayaan sudah diturunkan. Maka bisa ngga bisa saya harus bisa.
1 bulan setelah pendelegasian, produk yang saya handle mulai menjalankan campaign sepanjang tahun-nya yang menuntut untuk menggunakan efektivitas dan efisiensi penggunaan media mix berlandaskan strategic planning yang matang atas akurasi competitive analysis dan target audience behaviour analysis. Dan campaign si produk bukan cuma 1. tapi tiga! 1 produk, 3 campaign, 3 strategi dengan periode yang nyaris sama. Sebisa mungkin saya mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga untuk menyelesaikannya.
- Di saat yang sama saya harus membuat plan campaign-campaign ad-hoc KPR, Remittance, corporate, payment card, E-channel dan belasan produk bank lainnya yang tentunya 100% menyita waktu 8 jam kerja normal.
- Disaat yang sama si bos rajin sekali mengirimkan brief pitching client baru dengan deadline yang sangat-tidak-masuk-akal-apalagi-disaat-saat-genting-begini.
- Di saat yang sama, harus mengesampingkan rasa ngga enak karena terus-terusan menodong buyer minta paket ina inu untuk plan campaign yang sedang saya kerjakan dan mem-push mereka untuk mendapatkan hasil nego dengan media seoptimal mungkin.
- Di saat yang sama harus tetap menghandle never-ending artikel dan display Ad agar tayang sesuai dengan plan.
- Di saat yang sama, harus menjawab pertanyaan-pertanyaan klien, menyediakan data-data yang mereka butuhkan, dan menerima brief baru dengan lapang dada dari produk-produk yang ternyata akan mulai campaign juga dalam waktu dekat.
- Di saat yang sama harus berhadapan dengan masalah-masalah kecil seperti tidak dapat halaman kanan, AE media tidak dapat dihubungi.
- Dan di saat yang sama juga harus dikejar-kejar media juga untuk deadline approval plan.
I wish I had 60 hours a day! Hampir setiap hari saya mengakrabkan diri dengan meja kantor sampai tengah malam.
Berusaha sekonsentrasi mungkin mengerjakan strategi-strategi plan di malam hari yang lebih tenang, tanpa gangguan klien, media buyer, bos, AE media, dan lain-lain.
Dan tak jarang saya habiskan Sabtu saya seharian di depan laptop hingga tengah malam.
Tapi anehnya, walaupun banyak mengeluh. Saya (berusaha) enjoy.
Ini kesempatan besar untuk saya belajar.
Victory Loves Preparation, remember? :)
Tapi pada akhirnya saya tutup kuping, nekat mengikuti kata hati. Kalau mau belajar, ya Ads Ag tempatnya.
Dan sekarang adalah bulan ke-10 saya kerja disini. 6 bulan pertama, kerja masih santai, semua bisa di-handle. Nyaris gak pernah lembur. Pernah sih 2 hari lembur sampe jam 4 pagi. Tapi ya waktu itu doang.
Sampai akhirnya.... saya dipercaya meng-handle suatu produk yang menjadi backbone salah satu client bank besar yang kantor saya pegang. Sempet ngga PD, self-esteem menurun, takut ngga bisa, takut ngga sanggup, takut mengecewakan. Tapi pekerjaan sudah didelegasikan, kepercayaan sudah diturunkan. Maka bisa ngga bisa saya harus bisa.
1 bulan setelah pendelegasian, produk yang saya handle mulai menjalankan campaign sepanjang tahun-nya yang menuntut untuk menggunakan efektivitas dan efisiensi penggunaan media mix berlandaskan strategic planning yang matang atas akurasi competitive analysis dan target audience behaviour analysis. Dan campaign si produk bukan cuma 1. tapi tiga! 1 produk, 3 campaign, 3 strategi dengan periode yang nyaris sama. Sebisa mungkin saya mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga untuk menyelesaikannya.
- Di saat yang sama saya harus membuat plan campaign-campaign ad-hoc KPR, Remittance, corporate, payment card, E-channel dan belasan produk bank lainnya yang tentunya 100% menyita waktu 8 jam kerja normal.
- Disaat yang sama si bos rajin sekali mengirimkan brief pitching client baru dengan deadline yang sangat-tidak-masuk-akal-apalagi-disaat-saat-genting-begini.
- Di saat yang sama, harus mengesampingkan rasa ngga enak karena terus-terusan menodong buyer minta paket ina inu untuk plan campaign yang sedang saya kerjakan dan mem-push mereka untuk mendapatkan hasil nego dengan media seoptimal mungkin.
- Di saat yang sama harus tetap menghandle never-ending artikel dan display Ad agar tayang sesuai dengan plan.
- Di saat yang sama, harus menjawab pertanyaan-pertanyaan klien, menyediakan data-data yang mereka butuhkan, dan menerima brief baru dengan lapang dada dari produk-produk yang ternyata akan mulai campaign juga dalam waktu dekat.
- Di saat yang sama harus berhadapan dengan masalah-masalah kecil seperti tidak dapat halaman kanan, AE media tidak dapat dihubungi.
- Dan di saat yang sama juga harus dikejar-kejar media juga untuk deadline approval plan.
I wish I had 60 hours a day! Hampir setiap hari saya mengakrabkan diri dengan meja kantor sampai tengah malam.
Berusaha sekonsentrasi mungkin mengerjakan strategi-strategi plan di malam hari yang lebih tenang, tanpa gangguan klien, media buyer, bos, AE media, dan lain-lain.
Dan tak jarang saya habiskan Sabtu saya seharian di depan laptop hingga tengah malam.
Tapi anehnya, walaupun banyak mengeluh. Saya (berusaha) enjoy.
Ini kesempatan besar untuk saya belajar.
Victory Loves Preparation, remember? :)